Kalimat Galau Menunggu Antrean BRI
Sudah tahu menunggu itu hal yang membosankan
Baik bagi pejabat atau rakyat biasa
Hingga pejabat membayar sang joki
Dan rakyat biasa sambil membeli kopi
Sudah jadi rahasia umum
Instansi negeri lebih lelet dari pada swasta
Kepada siapakah aku mengadu
sebagai rakyat yang cinta mati pada negeri ini
Membayar saja masih jadi masalah
Apalagi kalau telat membayar hutang?
Aku tak meminta lebih
Hanya keprofesionalan yang kuminta
Aku galau sebagai rakyat biasa
Melihat kelambatan pegawai negeri
Namun siapakah mereka?
Sama sepertiku mereka hanyalah karyawan
Aku galau ketika waktu tiba
Melihat dompet kosong melompong
Serta inbox sms setia mengingatkan
Atau coret merah yang mengerikan
Aku galau walau uang sudah ditangan
Membayangkan antrean panjang menjenukan
Aku tak rela negeriku dijajah
Bukan oleh penjajah namun swasta yang merdeka
Sudah tahu menunggu itu hal yang membosankan
Baik bagi pejabat atau rakyat biasa
Hingga pejabat membayar sang joki
Dan rakyat biasa sambil membeli kopi
Sudah jadi rahasia umum
Instansi negeri lebih lelet dari pada swasta
Kepada siapakah aku mengadu
sebagai rakyat yang cinta mati pada negeri ini
Membayar saja masih jadi masalah
Apalagi kalau telat membayar hutang?
Aku tak meminta lebih
Hanya keprofesionalan yang kuminta
Aku galau sebagai rakyat biasa
Melihat kelambatan pegawai negeri
Namun siapakah mereka?
Sama sepertiku mereka hanyalah karyawan
Aku galau ketika waktu tiba
Melihat dompet kosong melompong
Serta inbox sms setia mengingatkan
Atau coret merah yang mengerikan
Aku galau walau uang sudah ditangan
Membayangkan antrean panjang menjenukan
Aku tak rela negeriku dijajah
Bukan oleh penjajah namun swasta yang merdeka
topik blognya jangan campur campur
ReplyDelete